Minggu, 13 Mei 2012

Paham- paham dan Organisasinya

SAREKAT ISLAM (PAN ISLAMISME)
  Sarekat Islam atau yang sering kita sebut sebagai SI pada awalnya adalah perkumpulan para pedagang islam yang dulunya diberi nama Sarekat Dagang Islam (SDI). SDI ini didirikan oleh H. Samanhudi pada 1911 di Solo. Pada tahun 1912, nama SDI diubah oleh pemimpin barunya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Hal ini dilakukan agar sarekat ini tidak hanya bergerak di bidang ekonomi saja. Sarekat ini menjadi semakin berkembang ketika Tjokroaminoto menjabat sebagai pemimpin. Sebagai sebuah perkumpulan, SI mempunyai tujuan yaitu menghidupkan kegiatan ekonomi pedagang Islam Jawa. Dikarenakan keadaan hubungan yang tidak harmonis antara Jawa dan Cina mendorong pedagang-pedagang Jawa untuk bersatu menghadapi pedagang-pedagang Cina. Di samping itu agama Islam yang memang menjadi anutan para pedagang jawa ini merupakan faktor pengikat dan penyatu kekuatan para pedagang Islam tersebut.
  SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja. Tujuan SI juga adalah membangun persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan masyarakat muslim. Jika ditinjau dari anggaran dasarnya, dapat disimpulkan tujuan SI adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan jiwa dagang.
2. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha.
3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat.
4. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam. 5.Hidup menurut perintah agama.


PARTAI KOMUNIS INDONESIA (KOMUNISME)
  Partai ini didirikan oleh tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Pada awalnya ISDV terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda .
  Tujuan PKI sebagai suatu partai adalah menggantikan sistem kapitalisme dengan komunisme. Waktu hancurnya kapitalisme dan jatuhnya kaum borjuis belumlah mewujudkan komunisme. Antara kapitalisme dan komunisme ada satu masa peralihan. Dalam masa peralihan ini, kaum proletar melakukan diktator atas borjuasi. Ini berarti bahwa proletariat dunia memaksakan kehendaknya atas borjuasi dunia yang berulangkali mencoba mendapatkan kembali kekuasaan politik dan ekonomi yang hilang, agar dapat mempergunakan kembali alat-alat pemeras dan penindasnya. Dalam masa penindasan itu, negeri-negeri kapitalis alat-alat penindasan borjuasi dunia diganti dengan negeri-negeri Soviet. Soviet adalah perwujudan diktator proletariat. Tujuan Soviet ialah menghapuskan kapitalisme dan mempersiapkan tumbuhnya komunisme.
  Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk sebuah dewan soviet. Pada awalnya PKI adalah gerakan yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang danYogyakarta membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang anggotanya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV.
  Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaoen diangkat sebagai ketua partai. PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920. Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).


PARTAI NASIONAL INDONESIA (NASIONALISME)
  Pra-kemerdekaan, Pada tanggal 4 Juli 1927, Ir. Soekarno dan anggota Kelompok Studi Bandung membentuk sebuah gerakan yang disebut Nasional Indonesia Association. Namun, pada bulan Mei 1928, nama diubah menjadi Partai Nasional Indonesia. Tujuan dari organisasi itu adalah kemandirian ekonomi dan politik bagi kepulauan Indonesia. Hal ini akan dicapai oleh non-kerja sama dengan rezim kolonial Belanda . hanya berselang dua tahun setengah, PNI sudah memiliki 10.000 anggota. Hal ini membuat khawatir penguasa. Oleh karena itu, Sukarno dan tujuh pemimpin partai ditangkap pada Desember 1929. Mereka diadili karena menjadi ancaman bagi ketertiban umum dan pada bulan September 1930 menerima hukuman dari satu sampai tiga tahun. Tanpa pemimpinnya, partai ini lumpuh dan terlarut itu sendiri pada tahun 1931.
  Pasca-kemerdekaan, Pada bulan Januari 1946, Partai Nasional Indonesia dihidupkan kembali, tapi kali ini tanpa Sukarno. Partai ini menarik dukungan yang cukup besar karena yang memiliki nama yang sama sebagai partai asli Soekarno. Partai ini memenangkan pemilu pertama pada tahun 1955.Setelah jatuhnya Presiden Suharto pada tahun 1998, partai ini dihidupkan kembali dan ikut pada Pemilu 1999  sebagai Partai Nasional Indonesia Marhaenisme


PARTAI SOSIALIS INDONESIA (SOSIALISME)
  Partai Sosialis berawal dari gabungan antara dua partai sosialis, yaitu Partai Sosialis yang diketuai Amir Sjarifuddin dan Partai Rakyat Sosialis (PARAS) yang didirikan oleh Sutan Syahrir. Partai Sosialis inilah yang sejak November 1945 menguasai kabinet Republik Indonesia sampai dengan pertengahan tahun 1947 dengan pembentukan Kabinet Syahrir I,II,III dan Kabinet Amir Sjarifuddin I,II.
  Ketika terjadi keretakan antara kelompok Syahrir dan kelompok Amir Sjarifuddin. Syahrir lalu membentuk partai baru yaitu Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada 12 Februari 1948.
  PSI berdasarkan paham sosialis yang disandarkan pada ajaran ilmu pengetahuan Marx-Engels,yaitu menuju masyarakat sosialis yang berdasarkan kerakyatan. PSI menentang diktator proletariat yang dipraktekkan di negara-negara sosialis lainnya, PSI juga  menentang sistem kenegaraan USSR. Sosialisme kerakyatan yang dimaksudkan PSI adalah sosialisme yang menjunjung tinggi derajat kemanusiaan, dengan mengakui dan menjunjung persamaan derajat tiap manusia. Penghargaan pada pribadi seseorang di dalam pikiran serta di dalam pelaksanaan sosialisme dalam kehidupan sehari- hari.